Ayo ketawa : Mati Ketawa Masuk Surga

Judul : Ayo Tertawa : Mati Ketawa Masuk Surga
Penerbit : dalam proses penerbitan
Penulis : Achmanto Mendatu


Buku ini menunjukkan kepada pembaca betapa besar pengaruh sense of humor bagi kebahagiaan manusia. Tidak hanya itu, ditunjukkan pula cara-cara agar seseorang memiliki sense of humor dalam hidupnya. Tidak lupa disertakan beragam joke pilihan yang mengajak pembaca tertawa, minimal tersenyum geli. Semoga



Percayalah, mati ketawa masuk surga. Minimal mati bahagia. Ayo tertawa. Buat hidupmu ceria.

Ingin ketawa dan ingin tahu tipe humor yang Anda miliki, juga ingin tahu kenapa humor penting buat kita? Baca buku ini. Anda akan belajar menghiasi hidup dengan tawa. Kalau tidak, minimal Anda sudah pengin ketawa. Itu bagus buat kesehatan Anda. Percayalah.



Apa sih humor itu?



“The highest form of intelligence is creativity,
and one of the highest forms of creativity is humor”


Hari gini tidak ketawa, basi! Sungguh mengerikan hidup tanpa tawa. Betapa suramnya. Memang sih, jaman dulu, sering ketawa memang dianggap sebagai kelemahan. Banyak ketawa dianggap sebagai bukti kurangnya pengendalian diri. Mereka yang sering ketawa di anggap sebagai manusia lembek. “Hidup terlalu serius untuk dijalani dengan ketawa”, begitu kata orang-orang dulu.

Pada jaman itu, orang yang banyak ketawa dianggap sama dengan orang yang tidak memiliki sopan santun plus orang yang tidak punya malu. Jadi, jangan heran jika generasi bapak-ibu kita dulu, kurang tertawa. Segala sesuatunya dianggap serius. “Anak jaman sekarang nggak punya sopan santun. Nggak punya malu. Main-main saja dengan hidup. Kontrol dirinya rendah. Kebanyakan ketawa,” sesal mereka tentang anak muda jaman sekarang.

Tapi Anda tak perlu risau. Kondisi sekarang memang berbeda. Coba saja Anda lakukan survei kecil-kecilan di jalan. Tanyai 10 orang, atau kalau mau 100 orang, tentang seberapa penting arti ketawa buat mereka. Yakinlah, sebagian besar orang akan menganggap ketawa sangat penting bagi mereka. Kalau tidak percaya, coba saja.

Saat ini mereka yang sanggup tertawa dianggap sebagai orang hebat. Kemampuan untuk tertawa dianggap sebagai anugerah besar. Mereka yang memiliki selera ketawa yang besar kita anggap orang yang menyenangkan, bahagia, percaya diri dalam bergaul, dan memiliki pandangan hidup yang sehat. Tidak heran jika saat ini, pesan utama bagi setiap orang yang ingin hidupnya bahagia adalah “ketawalah”. Dipercaya ketawa membuat tubuh lebih sehat, mental menjadi kuat, dan bahagia datang mendekat. Ujung-ujungnya, ketawa membuat panjang umur.

Percayalah, sekarang ini ketawa bahkan diakui resmi sebagai salah satu bentuk terapi penyembuhan. Banyak rumah sakit telah menjalankan program ketawa bagi pasiennya. Hasilnya dahsyat, mereka jadi lebih cepat sembuh dan bahkan lebih sehat dari sebelumnya. Diketahui rumah sakit yang menjalankan program ketawa bagi pasien rawat inap yang berat, bisa mempersingkat masa rawat inap sampai separuhnya. Kalau biasanya rata-rata sampai 6 hari dirawat, berkat program ketawa jadi cuma 3 hari. Hebat bukan? Lumayan lho, itu penghematan besar.

Asal tahu saja, ketawa bukan monopoli manusia. Penelitian membuktikan kalau binatang juga memiliki selera humor. Monyet, anjing, dan tikus diketahui bisa tertawa riang. Kalau ada peristiwa lucu, mereka juga ketawa. Tapi tentu tidak ketawa “hahaha” seperti manusia. Ketawa mereka beda. Ketawa anjing mungkin “gukgukguk”. Ketawa monyet mungkin “khekhekhekh.” Ketawa tikus mungkin”citcitcit.” Jadi sungguh ironis kalau ada orang yang tidak sanggup ketawa, lha wong binatang saja ketawa.


Sebuah Joke

Sekumpulan pria berada di ruang ganti salah satu tempat gym terkemuka dan eksklusif di pusat kota Jakarta. Tiba-tiba terdengar deringan hp. Salah satu dari pria itu menjawab panggilan tersebut dan terjadilah obrolan berikut :
“Hallo?” katanya
“Abang, ini adek, sayang.”
“Mmmm...”
“Abang masih di tempat gym ya?”
“iya...”
“Adek sekarang lagi ada di shopping complex dekat tempat gym abang. Adek lihat Louis Vuitton punya koleksi tas baru. Harganya murah kok, cuma 12 juta aja. Boleh beli nggak, Bang?”
“Oke, belilah kalau kamu sudah sangat menyukainya.”
“Ah, thanks abang. Dan tadi sebelum adek datang ke sini, adek singgah ke pameran mobil dan lihat mobil BMW terbaru. Adek suka banget dengan modelnya, dan adek juga sudah ngobrol dengan penjualnya dan dia setuju mau kasi 'good price'. Lagian kan bagus juga kalo mobil Jaguar yg kita beli tahun lalu itu ditukar dengan yang baru.
“Berapa harga yang dia kasih?”
“Lagi harga promo, jadi cuma 570 juta aja, Bang.”
“Oke, pastikan harga itu sudah 'on the road”
“Great, ada 1 lagi, Bang.”
“Apa?”
“Tadi pagi adek iseng-iseng singgah ke agen real estate dan ternyata rumah yang kita lihat kemarin itu dijual. Abang ingat gak? Rumah seluas 1000 meter di Kebayoran Baru yang ada kolam renang berbentuk love, trus ada taman orchidnya di belakang rumah yang berhadapan lapangan tennis itu, dan yang garasinya muat 4 mobil itu. Cantik kan bang?”
“Berapa harga yang mereka minta?”
“Cuma 10 milyar saja. Oke kan harganya, dan adek lihat tabungan abang cukup buat beli itu.”
“Baguslah kalau begitu. Kalau kamu bisa tawar jadi Rp 8,5 milyar silakan aja”
“Oke abang sayang, makasih. Kita jumpa nanti malam ya? I love you so much.”
“Bye...I love you too”
Pria itu berhenti ngomong dan menutup flip hp-nya. Sambil mengangkat tangan dan memegang hp itu, dia berseru pada orang-orang yang di ruangan tersebut dan dengan suara keras dia bilang begini, “ADA YANG TAU ENGGAK, INI HP PUNYA SIAPA?”