Normalnya, manusia memiliki lima indera, yakni indera penglihat (mata), indera peraba (kulit), indera pembau (hidung), indera perasa (lidah), dan indera pendengar (telinga). Kelimanya sering disebut dengan istilah panca indera. Dalam kehidupan sehari-hari, panca indera berperan dalam mendapatkan informasi tentang dunia sekitar.
Diluar lima indera itu, banyak orang meyakini adanya indera keenam. Orang akan dianggap memiliki indera keenam jika mampu melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat, didengar atau dirasakan orang lain. Misalnya mampu melihat hantu atau bercakap-cakap dengan hantu. Demikian juga orang yang bisa meramalkan kejadian yang akan datang.
Jadi, indera keenam berperan sebagai indera untuk menangkap informasi tentang dunia sekitar yang tidak bisa diperoleh dengan indera biasa. Dalam bahasa inggris, indera keenam dikenal dengan istilah ‘sixth sense’. Adapun dalam istilah teknis psikologi, indera keenam dikenal dengan istilah extra sensory perception atau disingkat ESP. Untuk selanjutnya dalam buku ini, istilah ESP yang akan digunakan. ESP terdiri dari tiga hal, yakni telepati, clairvoyance dan precognition. Masing-masing akan diterangkan lebih terperinci dalam tulisan selanjutnya.