Cinta Anda Memuaskan?

Oleh : Achmanto Mendatu

 Ciri hubungan yang memuaskan
 Sumber kepuasan Hubungan
 Kuis : Apakah anda puas?

---------------------------

Hubungan yang memuaskan merupakan puncak dari apa yang diinginkan dalam suatu hubungan cinta. Akan tetapi kita semua paham tidak semua hubungan cinta memuaskan. Seringkali hubungan yang kita jalani menjemukan, memuakkan, dan bahkan menyakitkan. Dari hubungan itu kita hanya mendapatkan sedikit kebahagiaan. Lalu akibatnya dimensi kehidupan kita yang lain jadi turut terganggu.

Bab ini akan membahas ciri dari suatu hubungan yang memuaskan, sumber-sumber kepuasan dalam hubungan, dan berbagai fakta yang terdapat dalam hubungan yang memuaskan. Bagian terakhir akan diketengahkan kuis yang membantu anda untuk mengetahui apakah anda mengalami kepuasan hubungan dalam hubungan cinta anda saat ini atau tidak.

Ciri hubungan yang memuaskan

Perasaan puas seperti apakah untuk menggambarkan kepuasan dalam hubungan cinta? Pertanyaan ini susah untuk dijawab. Akan tetapi tampaknya orang yang puas mengalami perasaan sejahtera, aman, nyaman, tentram, dan tidak menginginkan adanya hubungan yang lain. Orang yang puas merasa cukup dengan hubungan cinta yang dialami. Mengenai hubungan itu sendiri, setidaknya ada dua hal yang menjadi ciri dari suatu hubungan yang memuaskan, yakni kualitas hubungan yang baik dan adanya kestabilan serta keberlanjutan hubungan.

Kualitas Hubungan yang Tinggi

Pasangan yang memiliki kepuasan dalam hubungan cinta adalah mereka yang memiliki kualitas hubungan yang baik. Menurut Kurdek & Schmitt (1986) kualitas hubungan cinta terdiri dari tiga dimensi, yakni rasa cinta kepada pasangan, rasa suka pada pasangan, dan kepuasan pada umumnya. Rasa cinta yang mencerminkan kualitas hubungan yang baik adalah bila seseorang yang mencintai pasangannya memiliki keinginan untuk selalu membantu pasangan, terjadinya afiliasi kebutuhan (kebutuhan pasangan dan kebutuhan diri menjadi sama), mengalami ekslusivitas (cinta hanyalah milik berdua, tidak ada orang ketiga diantaranya), dan absorption (diri dan pasangan saling terserap satu sama lain)

Menyukai pasangan sebagai cermin kualitas hubungan yang baik adalah bila terjadi penghormatan pada pasangan sebagai pribadi tersendiri, mengalami evaluasi hubungan yang positif, dan merasakan kesamaan antara diri dan pasangan. Apabila tidak ada penghormatan terhadap pasangan sebagai pribadi tersendiri maka berarti kualitas hubungan cinta dalam keadaan buruk, demikian juga bila merasa hubungan yang dijalani tidak seperti yang diinginkan. Pernyataan “kita sesungguhnya berbeda” terhadap pasangan boleh jadi merupakan penanda bahwa hubungan memiliki kualitas yang buruk. Sebab mereka yang memiliki kualitas yang baik akan merasakan adanya kesamaan-kesamaan yang besar antara dirinya dan pasangannya.

Sementara itu kepuasan hubungan secara umum tercermin dalam persetujuan yang luas antar pasangan pada hal-hal yang penting dalam fungsi-fungsi hubungan. Orang yang memiliki kepuasan hubungan mengalami afeksi yang positif dan puas dalam hubungan seksual. Mereka memiliki derajat jumlah kegiatan bersama antar pasangan yang tinggi. Artinya mereka cukup sering melakukan kegiatan bersama, yang dilakukan bersama untuk bersama. Orang yang mengalami kepuasan hubungan juga akan senang, nyaman dan merasa aman bersama pasangannya. Mereka yang sering jalan-jalan bersama sangat mungkin memiliki kualitas hubungan yang baik.

Menurut DeVito (1995) hubungan yang efektif sebagai bentuk dari kualitas hubungan yang baik setidaknya mengandung lima hal, yakni keterbukaan antar pasangan, empati, dukungan, positiveness, dan keadilan. Keterbukaan antar pasangan tercermin dengan banyaknya informasi pribadi yang disingkapkan pada pasangan, dan sedikitnya rahasia yang ada diantara mereka. Pasangan yang terbuka adalah mereka yang jujur terhadap pasangannya atas apa-apa yang terjadi. Mereka mampu mengekspresikan perasaan dan pikirannya secara jujur dan apa adanya.
Empati adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan mengerti kebutuhan pasangan, serta turut bisa merasakan perasaan yang dialami pasangan. Bila pasangan sedih maka turut merasakan kesedihannya, dan bila pasangan gembira turut pula bergembira. Pasangan yang puas adalah mereka yang memiliki empati tinggi pada pasangannya.

Dukungan berarti memberikan semangat, mendorong dan terlibat terhadap apa-apa yang dilakukan pasangan. Bila pasangan sedih sudah semestinya kita menghiburnya. Bila pasangan limbung kita harus menguatkannya. Pasangan yang puas dalam hubungan cinta adalah mereka yang bisa saling mendukung disaat kesusahan dan kesenangan.

Positiveness bermakna adanya perasaan positif terhadap dan didalam hubungan. Mereka merasa bahwa hubungan memberikan begitu banyak manfaat kepada mereka. Mereka merasa bahwa hubungan cinta mereka membuat hidup mereka semakin indah dan bermakna.

Keadilan yang terdapat dalam suatu hubungan merupakan ciri penting adanya kepuasan dalam hubungan. Orang tidak akan merasa puas dalam hubungan cinta yang dialaminya bila merasa kurang atau tidak ada keadilan dalam hubungan. Mereka yang puas dalam hubungan cinta adalah mereka yang berkata “Hubungan kami berjalan seimbang, ia melakukan apa yang saya lakukan, dan saya melakukan apa yang ia lakukan.”

Kestabilan dan Keberlanjutan Hubungan

Apa yang anda duga bila hubungan cinta seseorang bertahan sampai tahunan, bahkan puluhan tahun lamanya? Barangkali anda akan menduga bahwa hubungan mereka benar-benar memuaskan. Demikianlah, kestabilan dan keberlanjutan hubungan merupakan ciri paling jelas dari adanya kepuasan hubungan. Sulit diterima akal bila orang merasa puas dalam hubungan cinta tetapi malah memutuskan hubungan itu. Namun mereka yang tidak puas dalam hubungan cinta boleh jadi tetap mempertahankan hubungan dengan beragam alasan. Tentu saja yang demikian itu tidak bisa dijadikan indikator adanya suatu kepuasan hubungan.

Penelitian yang dilakukan Sprecher (1999) menunjukkan bahwa berakhirnya hubungan tidak disebabkan oleh hilangnya cinta, tetapi karena ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan yang terbangun, yang telah menyebabkan cinta berhenti tumbuh. Pasangan yang hubungannya bubar atau berakhir merasa bahwa berbagai perasaan positif menurun, terutama komitmen dan kepuasan menurun selama periode sebelum hubungan berakhir. Artinya semakin puas orang akan hubungan yang dialami maka hubungan juga akan semakin stabil dan akan terus berlanjut.

Sumber Kepuasan Hubungan

Paling tidak ada empat hal yang membuat hubungan cinta menimbulkan kepuasan, yakni keadilan dan keseimbangan dalam hubungan, perasaan dimengerti (kindred spirit), mendapatkan hubungan cinta yang diidealkan, dan strategi memecahkan masalah (coping) yang sama.

Keadilan dan Keseimbangan dalam Hubungan

Hubungan akan memuaskan bagi pasangan dalam hubungan cinta bila hubungan itu memiliki keadilan dalam interaksinya. Bila seseorang merasa hubungan berjalan tidak seimbang dan adil, maka ia mulai tidak merasa nyaman dengan hubungan. Akibatnya ketidakpuasan menyeruak. Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 1980 menunjukkan bahwa pasangan yang melaporkan ketidakpuasan dalam hubungan cinta mereka, sebagian besar memiliki interaksi yang tidak adil dan tidak seimbang diantara mereka. Salah satu pasangan merasa melakukan terlalu banyak untuk hubungan sementara yang lain sangat sedikit melakukannya.

Keadilan dalam hubungan bisa dilihat dari keseimbangan pertukaran dalam hubungan. Apabila yang dipertukarkan pasangan tidak seimbang maka terjadilah ketidakadilan dalam hubungan. Akibatnya muncullah ketidakpuasan. Adapun hal-hal yang dipertukarkan bisa berupa tenaga, waktu, finansial, dukungan emosional, rahasia pribadi, hasrat seksual, dan sebagainya. Sebuah contoh bagus adalah kisah nyata seorang teman, yakni Adam dan Naja yang sudah berpacaran selama satu tahun. Selama itu, selalu Naja yang mengeluarkan waktu untuk Adam. Naja selalu membantu tugas-tugas kuliah Adam meskipun Naja sendiri sebenarnya memiliki tugas. Demikian juga ketika Adam sedih atau limbung, Naja selalu mendukungnya. Kalau Adam mau pergi ke suatu tempat (kebetulan Adam tidak punya kendaraan) Naja selalu mengantarkannya. Akan tetapi apa yang dilakukan Adam tidak sebaliknya. Adam tidak pernah mau membantu tugas-tugas Naja. Ketika Naja bersedih ditinggalkan Ibunya, Adam tidak mau menghiburnya, apalagi mendukungnya. Dan sekalipun Adam tidak pernah mau bila diajak pergi ke acara Naja. Tebak apa yang terjadi? Hubungan mereka bubar. Naja bilang “Apa artinya hubungan seperti ini. Aku sudah terlalu banyak melakukan sesuatu untuknya, tapi ia tak mau melakukan apa-apa untukku.”

Sebenarnya kebanyakan orang tidak pernah melakukan penilaian secara eksplisit apakah hubungan berjalan adil-seimbang atau tidak. Pernikahan yang berbahagia pada umumnya tidak mempermasalahkan siapa yang lebih banyak memberi siapa lebih banyak menerima. Akan tetapi bila terjadi masalah, maka hampir semuanya mengevaluasi hubungan. Artinya bila anda bermasalah dengan pasangan anda, maka anda cenderung akan menilai seperti apa hubungan yang telah anda alami bersama. Dan bila dalam evaluasi hubungan ditemukan ketidakadilan dan ketidakseimbangan maka ketidakpuasan akan menyeruak.

Kindred Spirit

Orang-orang merasa paling berbahagia dalam hubungan dengan orang lain manakala mereka percaya orang lain itu memberikan perhatian yang sama, mengerti mereka dan berbagi pengalaman dengan mereka (Murray, Holmes, Bellavia, & Griffin, 2002). Perasaan dimengerti dan dipahami ini dikenal dengan nama kindred spirit. Orang-orang yang mengalami kepuasan hubungan dan memiliki hubungan yang stabil merasa dirinya berpadu dengan pasangan mereka. Mereka juga merasa memiliki kesamaan-kesamaan yang besar meski sesungguhnya mungkin kesamaan-kesamaan yang ada tidak sebesar yang mereka kira.

Perasaan sejahtera dalam hubungan muncul manakala seseorang yakin bahwa dirinya dimengerti oleh pasangannya dan berbagai perilaku, sikap, dan pikirannya dibenarkan atau divalidasi oleh pasangannya itu. Jadi bila anda mendengar teman anda berkata “Kekasihku sungguh-sungguh mengerti, dan memahami diriku”, maka sangat mungkin teman anda temasuk orang-orang yang puas dalam hubungan cinta. Perasaan dimengerti juga memprediksi kurangya konflik. Artinya semakin besar anda merasa dimengerti oleh pasangan anda, dan sebaliknya semakin besar perasaan pasangan anda dimengerti, maka konflik cenderung jarang terjadi.

Mendapatkan Hubungan Cinta Ideal

Seseorang akan mengalami perasaan puas dalam hubungan bila tidak terjadi kesenjangan antara hubungan yang ideal dengan pengalaman hubungan yang dialaminya. Atau setidak-tidaknya kesenjangan yang ada tidak terlalu jauh. Bila anda memimpikan seorang pasangan yang romantis sehingga hubungan anda akan penuh romantisme, dan anda mendapatkan orang dan hubungan seperti itu, apakah anda merasa tidak berbahagia? Tentunya anda berbahagia mendapatkan apa yang anda inginkan.

Strategi Coping yang sama

Masalah senantiasa terjadi dalam hubungan cinta. Oleh karena itu upaya mengatasi masalah (coping) sangatlah penting. Bagaimana masing-masing menyelesaikan masalah dalam hubungan sangat berpengaruh terhadap kepuasan hubungan. Ada dua tipe strategi coping dalam menyelesaikan masalah, yakni berfokus pada masalah (problem focused) dan berfokus pada emosi (emotional focused). Coping yang memfokuskan pada masalah berupaya menyelesaikan masalah dengan memperbaiki masalahnya secara langsung. Sebagai contoh bila pasangan anda merasa bahwa anda mulai tidak memperhatikannya, maka anda kemudian sangat memperhatikannya. Sedangkan coping yang memfokuskan pada emosi adalah bila menyelesaikan masalah dengan melakukan adaptasi emosi. Misalnya anda merasa bahwa pasangan anda mulai tidak memperhatikan anda, lalu anda menentramkan diri anda bahwa perubahan perilaku adalah sesuatu yang wajar dan anda berusaha memahaminya.

Menurut Ptacek & Dodge (1995) kepuasan akan didapat bila masing-masing pihak dalam hubungan melakukan strategi coping yang sama. Apabila hubungan anda bermasalah, dan anda melakukan strategi Problem focused, dan pasangan anda juga melakukan strategi serupa maka masalah akan terselesaikan dengan baik karena anda dan pasangan sama-sama berkomitmen untuk menyelesaikannya. Terselesaikannya masalah akan menimbulkan kepuasan bagi anda dan pasangan. Bila anda memiliki tipe penyelesaian masalah emotional focused dan pasangan anda juga memilikinya, maka hubungan anda juga akan memuaskan. Tatkala masalah terjadi, anda dan pasangan sama-sama melakukan adaptasi emosi sehingga kemudian masalah tidak akan menjadi masalah lagi bagi anda berdua.

Sedangkan bila anda memiliki strategi coping problem focused dimana anda selalu ingin menyelesaikan masalah langsung keakarnya, namun sementara itu pasangan anda enggan menyelesaikan masalah tetapi hanya melakukan adaptasi emosi, maka hubungan anda berdua bisa tidak memuaskan.

Kepuasan dalam hubungan akan membuat seseorang semakin terikat pada hubungan itu. Akan tetapi ketidakpuasan dalam hubungan tidak berarti akan selalu menimbulkan bubarnya suatu hubungan. Banyak pasangan merasa tidak puas dalam hubungan yang dijalani namun tetap mempertahankan hubungan. Alasannya bisa karena ketiadaan alternatif lain atau besarnya investasi yang telah ditanam dalam hubungan itu, atau juga kedua-duanya. Apabila tidak ada pilihan lain selain terus melanjutkan hubungan yang ada, maka meskipun seseorang tidak puas dalam hubungan, mereka akan terus mempertahankan hubungan itu. Demikian juga bila investasi yang telah ditanam untuk hubungan itu sangat besar, dan orang merasa rugi jika melepaskannya, maka hubungan yang terjadi juga cenderung untuk tetap dipertahankan meskipun dia tidak puas dalam hubungan. Adapun yang dimaksud investasi bukan berarti hanya uang atau tenaga, tapi juga investasi emosional, seperti keterlibatan emosional, pengalaman menempuh kesulitan bersama, adanya anak-anak, dan lainnya.

Kuis : Apakah anda Puas?

Berikut adalah pernyataan-pernyataan yang menggambarkan kepuasan dalam suatu hubungan cinta. Bila lebih dari 9 pernyataan yang sesuai dengan diri anda berarti anda cukup puas dalam hubungan yang anda alami.
Ώ Saya sangat bahagia dengan hubungan cinta saya saat ini
Ώ Saya memiliki hubungan yang sangat kuat dengan pasangan saya
Ώ Saya merasa hubungan saya dengan pasangan saya saat ini sukses.
Ώ Hubungan saya dengan pasangan saya penuh dengan penghargaan/rewardines
Ώ Pasangan saya adalah orang yang sangat pandai mengetahui karakter saya
Ώ Pasangan saya melihat diri saya yang sesungguhnya
Ώ Saya merasa bahwa hubungan saya kami adalah hubungan yang tiada duanya
Ώ Saya tidak ingin mengakhiri hubungan
Ώ Pasangan saya orang terbaik bagi saya
Ώ Pasangan saya sungguh-sungguh mengerti diri saya
Ώ Pasangan saya sungguh-sungguh mengerti saya; ia melihatku sebagaimana saya melihat diri saya.
Ώ Pasangan saya mengerti dan menerima saya apa adanya