Kereta VS Selendang

Oleh Achmanto Mendatu
-------

Sudah sejak jaman dulu orang-orang di Indonesia menggendong anaknya dengan selendang atau kain. Pergi kemana-mana, sang anak selalu menempel di gendongan orang dewasa, entah itu ibu-bapanya atau kakaknya, atau siapa saja. Memang berat. Namun karena rasa sayang pada anak, tentu berat itu tidak akan terlalu terasa. Nah, disinyalir, akibat budaya itu, anak-anak Indonesia jadi anak-anak yang sangat berbahagia. Mereka merasa aman dan nyaman dalam gendongan. Ini pula yang menyebabkan orang-orang Indonesia begitu mencintai keluarganya, karena sejak kecil telah begitu hangat diterima. Pendek kata, menggendong anak adalah kearifan dan perkara terbaik dalam pengasuhan anak di Indonesia.

Akan tetapi, gendong menggendong anak sudah tidak begitu diminati lagi, terutama oleh mereka-mereka yang berpunya. Oleh karena tren, banyak orang merasa lebih bergengsi dan lebih mudah jika membawa anaknya dengan kereta. Bahkan banyak yang menganggap membawa anak dengan kereta bayi akan sangat bagus bagi perkembangan sang anak. Kemana-mana, sang anak diletakkan dalam kereta. Orang dewasa yang membawanya cukup mendorongnya. Padahal, meskipun lebih memudahkan, membawa anak dengan kereta tidak lebih baik ketimbang membawa anak dengan menggendongnya.

Perasaan tidak aman dan tidak nyaman anak karena dijauhkan dari pengasuhnya akibat penggunaan kereta, akan menyebabkan perkembangan anak terhambat. Mereka yang pada saat kecilnya selalu menggunakan kereta, disinyalir akan menjadi remaja yang mudah stress dan depresi. Mereka akan tumbuh menjadi orang-orang yang rapuh, tidak tahan banting, mudah menyerah dan mudah cemas.

Saat ini, dimana-mana diseluruh dunia mulai dikampanyekan anti penggunaan kereta bayi. Sayangnya, tren di Indonesia malah sebaliknya. Permintaan terhadap kereta bayi terus meningkat tajam. Ironisnya, semata-mata hanya karena mengikuti trend. Padahal sudah pasti merupakan mitos bahwa membawa anak dengan kereta bayi lebih baik ketimbang menggendongnya. Jadi, singkirkanlah kereta bayi Anda, dan mulailah kembali menggendongnya.