Pemukulan Anak

Oleh Achmanto Mendatu
-

Seorang anak mencuri mangga di kebun tetangga. Ia ketahuan sang ayah. Tak pelak, cambuk rotan mendera tubuh sang anak. Lain waktu seorang anak terlambat pulang dari sekolah karena mampir dulu ke rumah temannya. Sampai dirumah, sang ibu telah siap dengan sapu lidi dan segera saja digunakan untuk mendera sang anak. Pemukulan-pemukulan terhadap anak karena kesalahan atau kelalaian anak adalah hal lazim. Banyak orangtua yang menganggap bahwa pemukulan sebagai bentuk hukuman adalah layak dilakukan. Diharapkan, dengan pemukulan maka sang anak akan menjadi jera dan tidak mengulangi perbuatannya.

Dalam jangka pendek pemukulan pada anak memang benar-benar bisa menghentikan perilaku salah atau tidak pantas sang anak. Mereka takut mengulanginya karena takut akan terkena pemukulan. Tapi ingat, berhenti melakukan tindakan salah atau tidak pantas bukan berarti jera. Mereka tidak jera. Diam-diam mereka akan tetap berupaya melakukannya kembali jika situasi memungkinkan. Lagipula, dalam jangka panjang, pemukulan akan merugikan kondisi psikologis sang anak. Seorang anak yang dipukul bisa menjadi pendendam, menjadi pelaku kekerasan, bersifat pasif alias tidak kreatif, dan rendah percaya dirinya.