Oleh Achmanto Mendatu
Memang benar sehat secara seksual berarti Anda harus tidak memiliki satupun penyakit seksual. Namun, sehat seksual bukan hanya tanpa penyakit. Anda juga harus terbebas dari disfungsi seksual (ejakulasi dini, disfungsi ereksi atau vaginismus) dan tidak mengalami kekurangan kemampuan seksual (misalnya sulit orgasme dan sangat sulit terangsang). Jadi, tanpa penyakit, belum tentu seksualitas Anda sudah sehat.
Lagipula, ragam jenis penyakit seksual sangat beragam jenisnya. Mana tahu Anda menderita salah satunya. Penyakit seksual adalah penyakit-penyakit yang timbul akibat dari kegiatan seksual, menyerang organ-organ seksual serta ditularkan melalui hubungan seksual. Jadi, penyakit seksual bisa menular dan bisa juga tidak. Umumnya penyakit seksual yang paling dikenal adalah penyakit seksual menular, seperti AIDS, sipilis atau gonore.
Penyakit yang menyerang organ seksual. Jenis penyakit yang tergolong ke dalam kelompok ini diantaranya kanker dan tumor payudara, kanker ovarium, kanker mulut rahim, keputihan, dan semacamnya. Salah satu penyakit yang umum dijumpai (sekitar 60% perempuan pernah mengalami) adalah penyakit payudara fibrokista yakni suatu keadaan yang terdiri dari nyeri, kista dan benjolan jinak pada payudara. Pendek kata, segala jenis penyakit yang menyerang organ seks yang tidak menular ada dalam kategori ini.
Penyakit yang ditimbulkan akibat dari kegiatan seksual. Misalnya penggunaan alat bantu seks yang dimasukkan ke dalam vagina atau anus bisa menimbulkan peradangan dan luka. Bahkan kegiatan oral seks disinyalir menyebabkan terjadinya kanker mulut.
Penyakit Menular Seksual (PMS). Umumnya orang menganggap bahwa penyakit seksual idem dito dengan jenis penyakit seksual menular. Namun tidak seperti anggapan orang bahwa PMS adalah kasus langka, PMS merupakan kasus umum. Diperkirakan 1 dari 3 orang di seluruh dunia pernah mengidap PMS. Separuhnya terjadi di Asia. Sekitar 1 juta orang meninggal setiap tahun karenanya. Itu diluar meninggal karena AIDS. Pada tahun 2002, WHO melaporkan bahwa terdapat lebih dari 11 juta kasus baru PMS khusus untuk jenis sipilis, klamidia dan gonore saja. Dari jumlah itu, 3 juta lebih terjadi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
PMS disebabkan oleh virus, bakteri sampai arthropoda. Beberapa PMS yang disebabkan oleh virus adalah AIDS, herpes, dan genital warts. Penanganan terhadap PMS yang disebabkan oleh virus masih belum ditemukan standar baku. Namun gejala yang menyertai penyakit itu bisa ditangani. Adapun gonore, kalimidia, dan sifilis adalah contoh PMS yang disebabkan oleh bakteri. Oleh karena itu penanganannya bisa menggunakan antibiotik.
Manusia diketahui tidak dapat membangun antibodi terhadap beberapa PMS sehingga tidak ada peluang bagi pelaku hubungan seksual untuk tidak terjangkit PMS apabila berhubungan seksual dengan pasangan yang telah terjangkit PMS. Suatu hal yang umum adalah tidak munculnya gejala PMS pada tahap awal atau bahkan tidak muncul gejala sama sekali. Tahu-tahu sudah parah dan merusak jaringan tubuh. Itu sebabnya harus sering cek kesehatan jika Anda memiliki resiko tertular PMS.
Terdapat sekitar 40 jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Sebagai contoh adalah AIDS, herpes, klamidia, gonore, sifilis, genital warts, hepatitis B, kutu kemaluan, infeksi saluran kencing, granuloma, limpogranuloma, molluscum, trikomoniosis, radang pelvik, dan vaginitis. Berikut adalah ragam jenis penyakit menular seksual yang umum ditemui dalam masyarakat, sehingga telah sangat dikenal.
1. Herpes
Herpes disebabkan oleh virus yang diberi nama herpes simplex virus. Gejalanya berupa kemunculan gelembung merah pada kulit yang hilang-timbul. Biasanya penderita mengeluh karena menjadi demam, sakit ketika kencing, rasa terbakar dan nyeri pada organ genital atau gejala lainnya. Gejala tersebut muncul setelah 2 sampai 20 hari tertular. Penularannya melalui hubungan seksual, pergesekan kulit dan pertukaran cairan tubuh.
2. Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Diperkirakan terjadi pada 200 orang diantara 100 ribu orang, atau sekitar 0,2 % dari seluruh populasi. Pada perempuan, gejalanya berupa rasa nyeri saat berhubungan seks dan kencing, demam dan lainnya. Pada laki-laki gejalanya bisa berupa iritasi sekitar penis, peradangan testis, nyeri dan terbakar saat kencing, dan lainnya. Klamidia bisa menyebabkan kemandulan dan kehamilan di luar rahim atau hamil anggur.
3. Genital Warts (kutil kelamin) atau HPV
Penyakit ini disebabkan oleh human papillomaviruses (HPVs). Para peneliti mempercayai bahwa 90-95% terjadinya kanker mulut rahim disebabkan karena genital warts. Selain kanker mulut rahim, penyakit ini juga dituding sebagai penyebab bagi tumor vulva, vagina dan penis. Gejalanya adalah gatal atau rasa terbakar pada organ seks dan tumbuhnya kutil.
4. Gonore atau kencing nanah
Gonore diderita oleh 0,2% seluruh populasi penduduk. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoea. Bakteri ini menyerang vagina, mulut rahim dan rahim, penis, kerongkongan, anus, dan alat genital lainnya. Pada laki-laki muncul nanah berwarna putih atau kuning kehijauan dari penis. Pada perempuan bisa muncul perdarahan, demam, iritasi anus, sakit saat berhubungan seksual dan pada saat menstruasi terjadi perdarahan berlebihan. Saat kencing terasa panas, nyeri dan gatal. Sejumlah 10% kemandulan disebabkan oleh penyakit ini.
5. Sifilis atau raja singa
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri treponema pallidum. WHO melaporkan sekitar 4.200.000 orang menderita sifilis di seluruh dunia pada tahun 2002. Itu artinya sejumlah 0,2 % dari seluruh populasi. Adapun yang meninggal pada tahun itu berkisar 150.000 orang. Sifilis bisa menyerang semua organ tubuh., termasuk jantung dan syaraf. Pada tahap parah, sifilis bisa menyebabkan kebutaan, gangguan mental, gangguan syaraf, abnormalitas jantung dan bahkan kematian. Penularannya melalui hubungan seksual vaginal, anus, maupun oral. Jika ibu menderita sifilis, maka 60-80% bayinya sangat mungkin tertular. Hampir 50% bayi yang terinfeksi dalam kandungan akan meninggal sesaat sebelum atau sesudah dilahirkan.
6. Hepatitis B
Penyakit ini menyerang hati dan disebabkan oleh virus hepatitis B. Pada stadium lanjut, bisa menimbulkan sirosis (pengerutan hati) dan kanker hati. Belum ada obat yang diketahui bisa mengobati penyakit ini. Namun vaksinasi diketahui cukup ampuh mencegah timbulnya hepatitis B. WHO melaporkan pada tahun 2002 saja terjadi infeksi hepatitis B pada sekitar 2,170,000 orang di seluruh dunia. Khusus di Asia tenggara hampir 600 ribu orang terjangkit oleh penyakit ini.
7. Trikomoniosis
Penyakit ini disebabkan protozoa bersel satu yang disebut trichomonas vaginalis. Pada perempuan gejalanya bisa berupa gatal, nyeri dan rasa terbakar pada vagina, kencing berlebihan, menghasilkan cairan berbusa yang berwarna putih, hijau keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap, gatal sangat hebat atau lainnya. Pada laki-laki gejalanya berupa rasa sakit dan sulit kencing, rasa menggelitik di dalam penis, dan lainnya. Berbeda dengan PMS lainnya yang mati begitu diluar tubuh, bakteri atau protozoa penyebab trikomoniosis bisa hidup diluar tubuh selama beberapa jam. Bisa berada di toilet, di handuk basah, cairan tubuh dan lainnya.
Memang benar sehat secara seksual berarti Anda harus tidak memiliki satupun penyakit seksual. Namun, sehat seksual bukan hanya tanpa penyakit. Anda juga harus terbebas dari disfungsi seksual (ejakulasi dini, disfungsi ereksi atau vaginismus) dan tidak mengalami kekurangan kemampuan seksual (misalnya sulit orgasme dan sangat sulit terangsang). Jadi, tanpa penyakit, belum tentu seksualitas Anda sudah sehat.
Lagipula, ragam jenis penyakit seksual sangat beragam jenisnya. Mana tahu Anda menderita salah satunya. Penyakit seksual adalah penyakit-penyakit yang timbul akibat dari kegiatan seksual, menyerang organ-organ seksual serta ditularkan melalui hubungan seksual. Jadi, penyakit seksual bisa menular dan bisa juga tidak. Umumnya penyakit seksual yang paling dikenal adalah penyakit seksual menular, seperti AIDS, sipilis atau gonore.
Penyakit yang menyerang organ seksual. Jenis penyakit yang tergolong ke dalam kelompok ini diantaranya kanker dan tumor payudara, kanker ovarium, kanker mulut rahim, keputihan, dan semacamnya. Salah satu penyakit yang umum dijumpai (sekitar 60% perempuan pernah mengalami) adalah penyakit payudara fibrokista yakni suatu keadaan yang terdiri dari nyeri, kista dan benjolan jinak pada payudara. Pendek kata, segala jenis penyakit yang menyerang organ seks yang tidak menular ada dalam kategori ini.
Penyakit yang ditimbulkan akibat dari kegiatan seksual. Misalnya penggunaan alat bantu seks yang dimasukkan ke dalam vagina atau anus bisa menimbulkan peradangan dan luka. Bahkan kegiatan oral seks disinyalir menyebabkan terjadinya kanker mulut.
Penyakit Menular Seksual (PMS). Umumnya orang menganggap bahwa penyakit seksual idem dito dengan jenis penyakit seksual menular. Namun tidak seperti anggapan orang bahwa PMS adalah kasus langka, PMS merupakan kasus umum. Diperkirakan 1 dari 3 orang di seluruh dunia pernah mengidap PMS. Separuhnya terjadi di Asia. Sekitar 1 juta orang meninggal setiap tahun karenanya. Itu diluar meninggal karena AIDS. Pada tahun 2002, WHO melaporkan bahwa terdapat lebih dari 11 juta kasus baru PMS khusus untuk jenis sipilis, klamidia dan gonore saja. Dari jumlah itu, 3 juta lebih terjadi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
PMS disebabkan oleh virus, bakteri sampai arthropoda. Beberapa PMS yang disebabkan oleh virus adalah AIDS, herpes, dan genital warts. Penanganan terhadap PMS yang disebabkan oleh virus masih belum ditemukan standar baku. Namun gejala yang menyertai penyakit itu bisa ditangani. Adapun gonore, kalimidia, dan sifilis adalah contoh PMS yang disebabkan oleh bakteri. Oleh karena itu penanganannya bisa menggunakan antibiotik.
Manusia diketahui tidak dapat membangun antibodi terhadap beberapa PMS sehingga tidak ada peluang bagi pelaku hubungan seksual untuk tidak terjangkit PMS apabila berhubungan seksual dengan pasangan yang telah terjangkit PMS. Suatu hal yang umum adalah tidak munculnya gejala PMS pada tahap awal atau bahkan tidak muncul gejala sama sekali. Tahu-tahu sudah parah dan merusak jaringan tubuh. Itu sebabnya harus sering cek kesehatan jika Anda memiliki resiko tertular PMS.
Terdapat sekitar 40 jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Sebagai contoh adalah AIDS, herpes, klamidia, gonore, sifilis, genital warts, hepatitis B, kutu kemaluan, infeksi saluran kencing, granuloma, limpogranuloma, molluscum, trikomoniosis, radang pelvik, dan vaginitis. Berikut adalah ragam jenis penyakit menular seksual yang umum ditemui dalam masyarakat, sehingga telah sangat dikenal.
1. Herpes
Herpes disebabkan oleh virus yang diberi nama herpes simplex virus. Gejalanya berupa kemunculan gelembung merah pada kulit yang hilang-timbul. Biasanya penderita mengeluh karena menjadi demam, sakit ketika kencing, rasa terbakar dan nyeri pada organ genital atau gejala lainnya. Gejala tersebut muncul setelah 2 sampai 20 hari tertular. Penularannya melalui hubungan seksual, pergesekan kulit dan pertukaran cairan tubuh.
2. Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Diperkirakan terjadi pada 200 orang diantara 100 ribu orang, atau sekitar 0,2 % dari seluruh populasi. Pada perempuan, gejalanya berupa rasa nyeri saat berhubungan seks dan kencing, demam dan lainnya. Pada laki-laki gejalanya bisa berupa iritasi sekitar penis, peradangan testis, nyeri dan terbakar saat kencing, dan lainnya. Klamidia bisa menyebabkan kemandulan dan kehamilan di luar rahim atau hamil anggur.
3. Genital Warts (kutil kelamin) atau HPV
Penyakit ini disebabkan oleh human papillomaviruses (HPVs). Para peneliti mempercayai bahwa 90-95% terjadinya kanker mulut rahim disebabkan karena genital warts. Selain kanker mulut rahim, penyakit ini juga dituding sebagai penyebab bagi tumor vulva, vagina dan penis. Gejalanya adalah gatal atau rasa terbakar pada organ seks dan tumbuhnya kutil.
4. Gonore atau kencing nanah
Gonore diderita oleh 0,2% seluruh populasi penduduk. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoea. Bakteri ini menyerang vagina, mulut rahim dan rahim, penis, kerongkongan, anus, dan alat genital lainnya. Pada laki-laki muncul nanah berwarna putih atau kuning kehijauan dari penis. Pada perempuan bisa muncul perdarahan, demam, iritasi anus, sakit saat berhubungan seksual dan pada saat menstruasi terjadi perdarahan berlebihan. Saat kencing terasa panas, nyeri dan gatal. Sejumlah 10% kemandulan disebabkan oleh penyakit ini.
5. Sifilis atau raja singa
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri treponema pallidum. WHO melaporkan sekitar 4.200.000 orang menderita sifilis di seluruh dunia pada tahun 2002. Itu artinya sejumlah 0,2 % dari seluruh populasi. Adapun yang meninggal pada tahun itu berkisar 150.000 orang. Sifilis bisa menyerang semua organ tubuh., termasuk jantung dan syaraf. Pada tahap parah, sifilis bisa menyebabkan kebutaan, gangguan mental, gangguan syaraf, abnormalitas jantung dan bahkan kematian. Penularannya melalui hubungan seksual vaginal, anus, maupun oral. Jika ibu menderita sifilis, maka 60-80% bayinya sangat mungkin tertular. Hampir 50% bayi yang terinfeksi dalam kandungan akan meninggal sesaat sebelum atau sesudah dilahirkan.
6. Hepatitis B
Penyakit ini menyerang hati dan disebabkan oleh virus hepatitis B. Pada stadium lanjut, bisa menimbulkan sirosis (pengerutan hati) dan kanker hati. Belum ada obat yang diketahui bisa mengobati penyakit ini. Namun vaksinasi diketahui cukup ampuh mencegah timbulnya hepatitis B. WHO melaporkan pada tahun 2002 saja terjadi infeksi hepatitis B pada sekitar 2,170,000 orang di seluruh dunia. Khusus di Asia tenggara hampir 600 ribu orang terjangkit oleh penyakit ini.
7. Trikomoniosis
Penyakit ini disebabkan protozoa bersel satu yang disebut trichomonas vaginalis. Pada perempuan gejalanya bisa berupa gatal, nyeri dan rasa terbakar pada vagina, kencing berlebihan, menghasilkan cairan berbusa yang berwarna putih, hijau keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap, gatal sangat hebat atau lainnya. Pada laki-laki gejalanya berupa rasa sakit dan sulit kencing, rasa menggelitik di dalam penis, dan lainnya. Berbeda dengan PMS lainnya yang mati begitu diluar tubuh, bakteri atau protozoa penyebab trikomoniosis bisa hidup diluar tubuh selama beberapa jam. Bisa berada di toilet, di handuk basah, cairan tubuh dan lainnya.