Pembagian emosi berdasarkan skenario kognitif

Manusia mengategorisasikan segala sesuatu di dunia ini. Begitulah pikiran atau kognisi manusia bekerja. Kategorisasi. Emosi tidak luput dari kategorisasi. Itu artinya, terdapat struktur kognitif dalam emosi, yakni cara bagaimana emosi dibedakan satu sama lain. Sekurangnya terdapat 3 cara dalam membedakan emosi, yakni perbedaan yang terlihat dengan adanya kata-kata emosi yang banyak jumlahnya itu, membedakan berdasarkan kejadian anteseden (yang menimbulkan emosi) dan manifestasi emosi (tanda-tanda munculnya emosi), dan berdasarkan konstruksi peneliti sendiri.

Anna Wierzbicka, seorang peneliti emosi dari Australian National University, membedakan emosi ke dalam 6 kelompok utama yang didasarkan pada tema-tema umum, yakni 1) "Sesuatu yang baik terjadi", 2) "Sesuatu yang buruk terjadi", 3) "Sesuatu yang buruk bisa/akan terjadi", 4) "Saya tidak ingin hal seperti ini untuk terjadi’, 5) ‘berpikir tentang orang lain", 6) "Berpikir tentang diri sendiri". Masing-masing dari tema itu terkait dengan beberapa aspek skenario kognitif yang dimiliki.

1. Sesuatu yang baik terjadi
Jika Anda mengalami sesuatu yang baik terjadi dalam hidup Anda, misalnya Anda mendapatkan undian, diterima bekerja, mendapatkan kekasih, menggapai impian, maka kira-kira emosi apa yang akan Anda alami? Anda tentu akan merasa bahagia, senang, gembira, suka, riang, damai, nyaman, nikmat, lega, dan semacamnya.

2. Sesuatu yang buruk terjadi
Bayangkan jika Anda berada dalam situasi yang buruk? Misalnya Anda dipecat, dimarahi atasan, dikhianati dan sebagainya yang buruk-buruk. Apa yang kira-kira Anda rasakan? Boleh jadi Anda mengalami kesedihan, tertekan, menderita, sakit hati, frustrasi, kecewa, merasa ditolak, atau lainnya yang semacam.

3. Sesuatu yang buruk bisa/akan terjadi
Jika seseorang merasa bahwa sesuatu yang buruk bisa saja terjadi. Misalnya bisa kehilangan orang disayang, kehilangan penghasilan, dirampok, diperkosa, dan sebagainya yang buruk-buruk, maka Anda mungkin mengalami cemas, panik, takut, khawatir, gugup, pucat, was-was, waspada, atau lainnya.

4. Saya tidak ingin hal seperti ini terjadi
Saat Anda tidak menginginkan sesuatu yang Anda alami terjadi, apa yang Anda rasakan? Anda ingin yang terjadi tidak seperti yang Anda alami. Nah, karena itu maka mungkin Anda merasa marah, panas hati, murka, terkejut, atau yang lainnya.

5. Berpikir tentang orang lain
Pada saat Anda memikirkan orang lain, apa saja yang mungkin Anda rasakan? Boleh jadi Anda merasa iri atau cemburu. Mungkin saja Anda merasa kasihan. Bisa juga Anda merasa kagum, salut, terpesona, segan, hormat, curiga, benci, sinis, atau bahkan jijik.

6. Berpikir tentang diri sendiri
Anda juga akan mengalami emosi tertentu ketika berpikir tentang diri Anda sendiri. Coba Anda ingat-ingat apa saja emosi yang biasanya muncul karena berpikir tentang diri sendiri itu. Bisa jadi Anda merasa malu, bingung, merasa bersalah, menyesal, bangga atau yang lainnya.