Apakah arti seksualitas?
Manusia adalah mahluk seksual. Itu fakta tidak terbantah. Seksualitas manusia bertanggung jawab atas pertumbuhan umat manusia yang sangat fantastis, dari hanya sekitar 300 juta orang di seluruh dunia pada tahun 1000, menjadi hampir 7 miliar orang saat ini. Setiap tahun lahir manusia baru tidak kurang dari 100 juta orang. Jumlah yang luar biasa besar.
Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata seksualitas? Anda mungkin berpikir tentang hubungan seks. Pikiran Anda tidaklah keliru. Namun seksualitas bukan hanya tentang hubungan seks. Seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang mengalami, menghayati dan mengekspresikan diri sebagai mahluk seksual, dengan kata lain tentang bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bertindak berdasarkan posisinya sebagai mahluk seksual. Hubungan seks hanyalah salah satu aspek. Seksualitas mencakup banyak hal diluar itu. Segala sesuatu yang ada kaitannya dengan seks (ada kaitan dengan kelamin) tercakup di dalamnya.
Sepanjang sejarah umat manusia, seks telah mendapat perhatian besar. Tidak kurang sejak ribuan tahun lalu telah ada diskusi yang mendalam tentang seks. Para filosof dan ilmuwan dari Yunani kuno, seperti Hipokrates, Plato, Aristoteles, Soranus, dan Galen telah melakukan studi dan berupaya mendiskusikan persoalan reproduksi, kontrasepsi, perilaku seksual, gangguan seksual dan terapinya, pendidikan seksual, etika seksual, sampai politik seksualitas. Artinya beragam dimensi seksualitas telah dipelajari khusus pada saat itu.
Banyak juga terdapat buku-buku mengenai seksualitas yang ditulis pada jaman dulu dan masih bisa diperoleh sekarang. Satu yang paling terkenal adalah ‘Kamasutra’ dari India kuno, yang ditulis oleh Mallanga Vatsayana. Dari Romawi kuno, ada kitab ‘Ars Amatoria’, yang mengisahkan tentang seni dalam berhubungan seks. Dari pulau Jawa ada ‘Serat Centhini’, yang juga mengisahkan perkara seksualitas. Dari negeri arab pun ada ‘perfumed garden’, yang menceritakan seluk beluk urusan seks.
Apa sajakah yang termasuk seksualitas?
Inti pembicaraan mengenai seksualitas mencakup pembicaraan tentang kelamin, gender, identitas gender dan identitas seksual, orientasi seksual, erotisme, reproduksi, sampai kelekatan emosional. Berikut adalah sinopsis tema-tema tersebut. Dari sinopsisnya Anda akan lebih memahami apa saja yang tercakup dalam seksualitas.
Organ kelamin (sex). Kajian seksualitas diawali dengan kajian mengenai organ seksual dan seluk beluknya. Ada perempuan, ada laki-laki. Keduanya berbeda dalam organ seks yang dimiliki. Perempuan memiliki vagina, rahim, dan organ pendukung lainnya. Laki-laki memiliki penis dan organ pendukungnya. Seseorang dianggap perempuan atau laki-laki biasanya cukup ditilik dari organ seks yang dimiliki.
Reproduksi. Kajian reproduksi adalah kajian tentang hubungan seks, persoalan reproduksi dan kesehatan seksual. Meski tentu saja tidak semua hubungan seks dimaksudkan untuk tujuan reproduksi. Kajian mengenai hubungan seks mencakup banyak hal, terentang dari teknik-teknik dalam hubungan seks, upaya meningkatkan gairah seks, studi tentang daerah erotik G-spot, ejakulasi, dan sebagainya. Kajian mengenai reproduksi mencakup perkara kontrasepsi atau pencegahan kehamilan akibat hubungan seks, aborsi, masa pubertas, usia subur dan kesuburan, strategi-strategi untuk memperoleh anak, dan semacamnya. Sedangkan kajian mengenai kesehatan seksual mencakup hubungan seks yang aman dan tidak menyakitkan, penyakit-penyakit akibat hubungan seksual, disfungsi seksual.
Gender. Gender adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural, bukan karena perbedaan biologis. Peran yang diharapkan pada seorang laki-laki, selain membuahi perempuan, adalah termasuk perkara gender. Misalnya menjadi pemimpin rumah tangga, mencari nafkah, bersifat pelindung, berani, dan lainnya. Pun demikian juga, peran perempuan selain dibuahi, mengandung, dan menyusui adalah perkara gender. Pendek kata, segala sesuatu yang membedakan perempuan dan laki-laki namun bukan karena perbedaan biologis adalah persoalan gender. Termasuk dalam kajian gender adalah kekerasan seksual, yakni semua kekerasan yang berawal karena adanya perbedaan seks dan gender. Kekerasan seksual mencakup pemaksaan hubungan seks atau perkosaan, pelecehan seksual, komersialisasi seks, pornografi dan semacamnya.
Identitas seksual dan gender. Kajian tentang identitas mencakup bagaimana seseorang menghayati jenis kelaminnya. Jika Anda laki-laki, maka bagaimana menghayati dan merasa diri sebagai laki-laki. Jika perempuan, maka bagaimana menghayati dan merasa diri sebagai perempuan. Termasuk jika merasa diri perempuan tapi terjebak dalam tubuh laki-laki dan sebaliknya merasa laki-laki tapi terjebak dalam tubuh perempuan atau diistilahkan sebagai identitas seksual menyimpang.
Orientasi seksual. Kajian tentang orientasi seksual mencakup bagaimana seseorang memiliki ketertarikan seksual pada seseorang. Jika Anda laki-laki, bisa jadi Anda hanya tertarik pada perempuan saja (heteroseksual), boleh jadi tertarik hanya pada laki-laki saja (homoseksual), atau boleh jadi tertarik pada laki-laki maupun perempuan (ambi-seksual).
Erotisme. Apa yang menyebabkan hasrat seksual Anda naik? Inilah kajian utama erotisme, yakni tentang kemampuan manusia untuk mengalami dan menyadari hasrat dan dorongan seksual, orgasme dan hal-hal lain yang menyenangkan dari seks. Misalnya tentang bagaimana perempuan ‘berdada’ besar dan berbokong besar mengundang hasrat laki-laki dan tentang bagaimana dada bidang dan berotot mengundang hasrat perempuan.
Kelekatan emosional. Kajian tentang cinta berarti kajian tentang kelekatan emosional, yakni kapasitas manusia untuk mengikat diri dengan orang lain yang dibangun dan dijaga dengan emosi. Salah satu jenis emosi yang paling kuat dalam membangun dan menjaga hubungan adalah emosi cinta. Orang menikah, pacaran, atau kumpul kebo, sering didorong oleh adanya emosi cinta. (Achmanto Mendatu)
Manusia adalah mahluk seksual. Itu fakta tidak terbantah. Seksualitas manusia bertanggung jawab atas pertumbuhan umat manusia yang sangat fantastis, dari hanya sekitar 300 juta orang di seluruh dunia pada tahun 1000, menjadi hampir 7 miliar orang saat ini. Setiap tahun lahir manusia baru tidak kurang dari 100 juta orang. Jumlah yang luar biasa besar.
Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata seksualitas? Anda mungkin berpikir tentang hubungan seks. Pikiran Anda tidaklah keliru. Namun seksualitas bukan hanya tentang hubungan seks. Seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang mengalami, menghayati dan mengekspresikan diri sebagai mahluk seksual, dengan kata lain tentang bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bertindak berdasarkan posisinya sebagai mahluk seksual. Hubungan seks hanyalah salah satu aspek. Seksualitas mencakup banyak hal diluar itu. Segala sesuatu yang ada kaitannya dengan seks (ada kaitan dengan kelamin) tercakup di dalamnya.
Sepanjang sejarah umat manusia, seks telah mendapat perhatian besar. Tidak kurang sejak ribuan tahun lalu telah ada diskusi yang mendalam tentang seks. Para filosof dan ilmuwan dari Yunani kuno, seperti Hipokrates, Plato, Aristoteles, Soranus, dan Galen telah melakukan studi dan berupaya mendiskusikan persoalan reproduksi, kontrasepsi, perilaku seksual, gangguan seksual dan terapinya, pendidikan seksual, etika seksual, sampai politik seksualitas. Artinya beragam dimensi seksualitas telah dipelajari khusus pada saat itu.
Banyak juga terdapat buku-buku mengenai seksualitas yang ditulis pada jaman dulu dan masih bisa diperoleh sekarang. Satu yang paling terkenal adalah ‘Kamasutra’ dari India kuno, yang ditulis oleh Mallanga Vatsayana. Dari Romawi kuno, ada kitab ‘Ars Amatoria’, yang mengisahkan tentang seni dalam berhubungan seks. Dari pulau Jawa ada ‘Serat Centhini’, yang juga mengisahkan perkara seksualitas. Dari negeri arab pun ada ‘perfumed garden’, yang menceritakan seluk beluk urusan seks.
Apa sajakah yang termasuk seksualitas?
Inti pembicaraan mengenai seksualitas mencakup pembicaraan tentang kelamin, gender, identitas gender dan identitas seksual, orientasi seksual, erotisme, reproduksi, sampai kelekatan emosional. Berikut adalah sinopsis tema-tema tersebut. Dari sinopsisnya Anda akan lebih memahami apa saja yang tercakup dalam seksualitas.
Organ kelamin (sex). Kajian seksualitas diawali dengan kajian mengenai organ seksual dan seluk beluknya. Ada perempuan, ada laki-laki. Keduanya berbeda dalam organ seks yang dimiliki. Perempuan memiliki vagina, rahim, dan organ pendukung lainnya. Laki-laki memiliki penis dan organ pendukungnya. Seseorang dianggap perempuan atau laki-laki biasanya cukup ditilik dari organ seks yang dimiliki.
Reproduksi. Kajian reproduksi adalah kajian tentang hubungan seks, persoalan reproduksi dan kesehatan seksual. Meski tentu saja tidak semua hubungan seks dimaksudkan untuk tujuan reproduksi. Kajian mengenai hubungan seks mencakup banyak hal, terentang dari teknik-teknik dalam hubungan seks, upaya meningkatkan gairah seks, studi tentang daerah erotik G-spot, ejakulasi, dan sebagainya. Kajian mengenai reproduksi mencakup perkara kontrasepsi atau pencegahan kehamilan akibat hubungan seks, aborsi, masa pubertas, usia subur dan kesuburan, strategi-strategi untuk memperoleh anak, dan semacamnya. Sedangkan kajian mengenai kesehatan seksual mencakup hubungan seks yang aman dan tidak menyakitkan, penyakit-penyakit akibat hubungan seksual, disfungsi seksual.
Gender. Gender adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural, bukan karena perbedaan biologis. Peran yang diharapkan pada seorang laki-laki, selain membuahi perempuan, adalah termasuk perkara gender. Misalnya menjadi pemimpin rumah tangga, mencari nafkah, bersifat pelindung, berani, dan lainnya. Pun demikian juga, peran perempuan selain dibuahi, mengandung, dan menyusui adalah perkara gender. Pendek kata, segala sesuatu yang membedakan perempuan dan laki-laki namun bukan karena perbedaan biologis adalah persoalan gender. Termasuk dalam kajian gender adalah kekerasan seksual, yakni semua kekerasan yang berawal karena adanya perbedaan seks dan gender. Kekerasan seksual mencakup pemaksaan hubungan seks atau perkosaan, pelecehan seksual, komersialisasi seks, pornografi dan semacamnya.
Identitas seksual dan gender. Kajian tentang identitas mencakup bagaimana seseorang menghayati jenis kelaminnya. Jika Anda laki-laki, maka bagaimana menghayati dan merasa diri sebagai laki-laki. Jika perempuan, maka bagaimana menghayati dan merasa diri sebagai perempuan. Termasuk jika merasa diri perempuan tapi terjebak dalam tubuh laki-laki dan sebaliknya merasa laki-laki tapi terjebak dalam tubuh perempuan atau diistilahkan sebagai identitas seksual menyimpang.
Orientasi seksual. Kajian tentang orientasi seksual mencakup bagaimana seseorang memiliki ketertarikan seksual pada seseorang. Jika Anda laki-laki, bisa jadi Anda hanya tertarik pada perempuan saja (heteroseksual), boleh jadi tertarik hanya pada laki-laki saja (homoseksual), atau boleh jadi tertarik pada laki-laki maupun perempuan (ambi-seksual).
Erotisme. Apa yang menyebabkan hasrat seksual Anda naik? Inilah kajian utama erotisme, yakni tentang kemampuan manusia untuk mengalami dan menyadari hasrat dan dorongan seksual, orgasme dan hal-hal lain yang menyenangkan dari seks. Misalnya tentang bagaimana perempuan ‘berdada’ besar dan berbokong besar mengundang hasrat laki-laki dan tentang bagaimana dada bidang dan berotot mengundang hasrat perempuan.
Kelekatan emosional. Kajian tentang cinta berarti kajian tentang kelekatan emosional, yakni kapasitas manusia untuk mengikat diri dengan orang lain yang dibangun dan dijaga dengan emosi. Salah satu jenis emosi yang paling kuat dalam membangun dan menjaga hubungan adalah emosi cinta. Orang menikah, pacaran, atau kumpul kebo, sering didorong oleh adanya emosi cinta. (Achmanto Mendatu)