Mengenal emosi bahagia

Oleh Achmanto Mendatu

Sama halnya seperti emosi marah, emosi bahagia merupakan salah satu jenis emosi yang dianggap sebagai emosi dasar manusia. Beberapa jenis emosi yang maknanya berdekatan adalah senang, aman, nyaman, cinta, damai, dan sayang. Emosi bahagia juga dianggap bersifat universal. Semua orang dari semua bangsa merasakan emosi bahagia.

Apakah yang paling ingin dicapai oleh manusia? Merasakan emosi bahagia. Lain tidak. Berbagai perilaku diarahkan untuk mencapai itu. Kerja sekeras tenaga mencari harta ditujukan agar bahagia hati. Belajar bersusah-susah, agar bahagia hati. Menikah, berpacaran, agar bahagia hati. Orang sangat enggan melepaskan hal-hal yang membahagiakan. Kalaupun dilepaskan, biasanya karena berharap akan mendapatkan rasa bahagia melakukannya. Tanpa emosi bahagia, itulah neraka dunia.

Ekspresi bahagia mudah dikenali. Anda dengan gampang tahu apakah seseorang sedang bahagia atau tidak. Orang yang berbahagia menunjukkan wajah sumringah dan cerah. Tersenyum lebih sering dan lebih lebar. Tertawa lebih kerap. Juga menjadi lebih baik hati dan lebih pemaaf. Jadi, jika anda ingin meminta maaf, lakukan saat si dia sedang bahagia. Anda akan dimaafkan olehnya.

Apa yang membuat anda merasa bahagia? Secara umum, orang merasa bahagia karena tercapainya keinginan dan kesuksesan, memperoleh keberuntungan, mendapatkan penerimaan, serta mempersepsi adanya sesuatu yang menyenangkan. Misalnya orang berbahagia ketika berhasil lulus kuliah. Orang bahagia ketika memperoleh undian. Orang berbahagia saat teman-teman datang membantu dan saat merasa dicintai. Orang berbahagia saat mendengar kebahagiaan. Begitu banyak hal di dunia ini yang bisa menimbulkan emosi bahagia.

Bahagia merupakan sesuatu yang sangat subjektif. Merupakan kesalahan jika menilai bahwa orang yang memiliki semua yang diinginkan orang lebih berbahagia. Mereka yang kaya raya, berkuasa, menawan, dan populer, belum tentu lebih bahagia daripada yang miskin, lemah, jelek dan tidak ada yang mengenal. Namun demikian, harus diakui bahwa kesejahteraan material juga berpengaruh terhadap emosi bahagia yang muncul. Umumnya, semakin makmur seseorang maka emosi bahagia yang dirasakan juga meningkat.

Setiap orang berbeda dalam kapasitasnya merasakan bahagia tergantung kepribadian. Adapun bahagia itu sendiri merupakan sifat kepribadian, yakni kestabilan dalam merasakan hal-hal baik tentang dirinya sendiri dan lingkungan. Artinya ada orang yang nyaris selalu merasakan bahagia sedangkan ada yang sering tidak bahagia. Anda mungkin pernah mendengar ada orang yang pemurung sebaliknya ada orang yang selalu bergembira.

Orang banyak mengalami emosi bahagia atau senang, adalah orang berpeluang panjang umur. Resiko mengalami sakit lebih rendah dibandingkan mereka yang kurang mengalami bahagia. Kekebalan terhadap penyakit juga lebih tinggi. Hal tersebut karena pada saat seseorang mengalami emosi bahagia, kondisi fisiologisnya berada dalam keadaan puncak. Semakin banyak emosi bahagia, akan semakin baik bagi hidupnya.