Remote viewing adalah bagian dari clairvoyance. Mereka yang memiliki kemampuan ini, bisa menggambarkan keadaan suatu wilayah, bangunan atau lansekap tertentu dari jarak jauh tanpa menginderanya. Mereka bisa mengetahui kondisi-kondisi geografis di suatu wilayah meskipun belum pernah melihatnya, apalagi mengunjunginya, seolah-olah merekaa paham betul wilayah itu.
Praktisi paranormal yang dimintai tolong pihak tertentu untuk menemukan anak hilang, biasanya menggunakan daya remote viewing ini. Jawaban dari mereka biasanya keadaan lokasi tempat dimana anak itu berada, misalnya berada diantara dua sungai, didekatnya ada jembatan batu, tidak jauh dari sana ada pohon beringin besar, dan semacamnya.
Dua orang ilmuwan dari Universitas Stanford, di Stanford Research Institute, yakni Russel Targ dan Hal Puthoff, melakukan beberapa eksperimen untuk membuktikan keberadaannya. Ada beberapa tahap eksperimen yang dilakukan. Pertama, mereka memilih beberapa subjek penelitian berupa orang-orang yang sangat tertarik dengan eksperimen tersebut. Kedua, subjek penelitian diberitahu bahwa remote viewing adalah kemampuan yang sangat umum dimiliki orang. Ketiga, kontrak singkat dibuat dimana subjek setuju bahwa dalam waktu tertentu, satu atau beberapa peneliti akan keluar laboratorium, dan datang secara acak ke suatu tempat tertentu dan berada disana selama sekitar 15 menit untuk melihatnya, memikirkannya, menyentuhnya dan lainnya. Subjek diberi kesempatan untuk secara fisik berinteraksi dengan peneliti tersebut. Keempat, peneliti lain bersama subjek, berada di dalam laboratorium dan merekam kesan yang didapatkan subjek. Baik peneliti maupun subjek tahu bahwa peneliti yang keluar berada dalam radisu 20-30 menit naik kendaraan. Kelima, setelah kembali dari lokasi, peneliti yang keluar itu mengajak subjek ke lokasi sebenarnya untuk mencocokkan dengan kesan yang diperoleh subjek. Hasilnya, banyak kesan-kesan subjek cukup akurat.
Praktisi paranormal yang dimintai tolong pihak tertentu untuk menemukan anak hilang, biasanya menggunakan daya remote viewing ini. Jawaban dari mereka biasanya keadaan lokasi tempat dimana anak itu berada, misalnya berada diantara dua sungai, didekatnya ada jembatan batu, tidak jauh dari sana ada pohon beringin besar, dan semacamnya.
Dua orang ilmuwan dari Universitas Stanford, di Stanford Research Institute, yakni Russel Targ dan Hal Puthoff, melakukan beberapa eksperimen untuk membuktikan keberadaannya. Ada beberapa tahap eksperimen yang dilakukan. Pertama, mereka memilih beberapa subjek penelitian berupa orang-orang yang sangat tertarik dengan eksperimen tersebut. Kedua, subjek penelitian diberitahu bahwa remote viewing adalah kemampuan yang sangat umum dimiliki orang. Ketiga, kontrak singkat dibuat dimana subjek setuju bahwa dalam waktu tertentu, satu atau beberapa peneliti akan keluar laboratorium, dan datang secara acak ke suatu tempat tertentu dan berada disana selama sekitar 15 menit untuk melihatnya, memikirkannya, menyentuhnya dan lainnya. Subjek diberi kesempatan untuk secara fisik berinteraksi dengan peneliti tersebut. Keempat, peneliti lain bersama subjek, berada di dalam laboratorium dan merekam kesan yang didapatkan subjek. Baik peneliti maupun subjek tahu bahwa peneliti yang keluar berada dalam radisu 20-30 menit naik kendaraan. Kelima, setelah kembali dari lokasi, peneliti yang keluar itu mengajak subjek ke lokasi sebenarnya untuk mencocokkan dengan kesan yang diperoleh subjek. Hasilnya, banyak kesan-kesan subjek cukup akurat.